MATERI PEMBELAJARAN
Hari : Rabu
Tanggal : 20 November 2024
Kelas : VI
Sekolah : Sd Al Azhar 1 Bandar Lampung
MATERI : aktivitas senam lantai
Tujuan pembelajaran
- siswa mampu mencontohkan Pola gerak dasar aktivitas senam lantai
- siswa mampu mempraktikan Pola gerak dasar aktifitas senam lantai
Senam Lantai: Pengertian, Sejarah, Manfaat, dan Macam-Macam Gerakan Dasar Lengkap
senam lantai merupakan salah satu jenis senam yang ada di dunia olahraga. Senam lantai biasanya dilakukan di atas lantai datar yang dilapisi oleh matras.
Penggunaan matras pada senam lantai berguna untuk mengurangi risiko cedera dari olahraga yang akrab dikenal floor exercise ini. Selain itu, bahan matras yang cenderung kesat mengurangi risiko tergelincir kala bermanuver dalam sebuah pola gerakan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian senam lantai adalah senam yang memeragakan gerakan akrobatik dengan mengikuti irama lagu. Senam lantai mengutamakan keseimbangan, kekuatan, kelenturan, dan keluwesan.
Sejarah Senam Lantai
Senam lantai disinyalir sudah ada sejak zaman Yunani kuno. Saat itu, masyarakat Yunani sudah akrab dengan beragam olahraga senam, salah satunya senam lantai.
Senam bagi masyarakat Yunani berguna sebagai pemanasan sebelum melakukan olahraga yang lebih berat. Terlebih, waktu itu, Yunani begitu terkenal dengan Olimpiade Kuno yang memperlombakan beragam cabang olahraga, seperti gulat, tinju, penthatlon, hingga balap kereta.
Namun, seiring berjalannya waktu, senam lantai terus mengalami perubahan. Adolf Spiess (1810-1858) dan Justus Carl Lion (1829-1901) menjadi tokoh utama dalam perubahan ini. Mereka mengadopsi beragam gerakan senam, terutama senam akrobatik, sebagai gerakan dasar dari senam lantai.
Sementara, senam lantai di Indonesia mulai dikenal pada 1912. Angkatan laut kerajaan Belanda, Dr. H. F. Minkema, menjadi sosok penting yang menyebarluaskan olahraga ini di Tanah Air.
Minkema mengajarkan olahraga senam, diantaranya senam lantai di sekolah-sekolah milik Belanda. Alhasil, perkembangan olahraga ini kian pesat dan berujung pada terbentuknya Persatuan Senam Indonesia (Persani) pada 1963.
Manfaat Senam Lantai
Senam lantai memiliki segudang manfaat bagi tubuh, baik secara fisik maupun mental. Secara fisik, senam lantai sangat berguna untuk menjaga kekuatan otot, meningkatkan kelenturan tubuh, hingga membakar lemak di dalam tubuh.
Sementara, secara mental, senam lantai memiliki manfaat utama guna mengatur emosi. Sebab, dalam melakukan senam lantai, dibutuhkan kesabaran dan ketelitian agar gerakan-gerakan yang dilakukan sudah sesuai standar.
Lalu, seperti apa gerakan-gerakan dasar dalam senam lantai? Simak 8 gerakan senam lantai yang perlu diketahui di halaman selanjutnya:
Guling Depan (Forward Roll)
Guling depan (forward roll) adalah berguling ke depan dengan menggunakan bagian atas belakang badan (tengkuk, punggung, pinggang, dan panggul bagian belakang).
Latihan guling ke depan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu guling ke depan dengan awalan sikap berdiri dan dengan awalan jongkok.
Langkah Melakukan Guling Depan dengan Awalan Berdiri:
- Berdiri tegak, kedua tangan lurus di samping badan.
- Angkat kedua tangan ke depan, bungkukkan badan, letakkan kedua telapak tangan di atas matras, posisi kaki lurus.
- Siku ke samping, masukkan kepala di antara dua tangan.
- Sentuhkan bahu ke matras.
- Bergulinglah ke depan.
- Lipat kedua lutut, tarik dagu dan lutut ke dada dengan posisi tangan merangkul lutut.
- Sikap akhir guling depan adalah jongkok kemudian berdiri tegak.
Langkah Melakukan Guling Depan dengan Awalan Jongkok:
- Diawali dengan sikap jongkok, kedua kaki rapat, letakkan lutut ke dada, dan kedua tangan bertumpu di depan ujung kaki kira-kira 40 cm.
- Bengkokkan kedua tangan, letakkan pundak pada matras dengan menundukkan kepala dan dagu sampai ke dada.
- Lanjutkan dengan melakukan gerakan berguling ke depan.
- Ketika panggul menyentuh matras, peganglah tulang kering dengan kedua tangan menuju posisi jongkok.
Guling Belakang (Back Roll)
Guling Belakang (back roll) adalah menggulingkan badan ke belakang dengan posisi badan tetap harus membulat, yaitu kaki dilipat, lutut tetap melekat di dada, dan kepala ditundukkan sampai dagu melekat di dada.
Langkah Melakukan Guling ke Belakang:
- Posisi jongkok, kedua kaki rapat, dan tumit diangkat.
- Kepala menunduk, dagu rapat ke dada, kemudian kaki menolak ke belakang.
- Pada saat punggung menyentuh matras, kedua tangan segera dilipat ke samping telinga dan telapak tangan menghadap ke bagian atas untuk siap menolak.
- Kaki segera diayunkan ke belakang melewati kepala dibantu oleh kedua tangan menolak kuat dan kedua kaki dilipat sampai ujung kaki dapat mendarat di atas matras ke sikap jongkok.
Meroda
Meroda adalah gerak memutar tubuh dari sikap menyamping dengan tumpuan gerakan pada kedua kaki dan tangan. Latihan meroda dapat dilakukan secara bertahap. Mulai dari melakukan satu kali gerakan meroda dan bisa ditingkatkan menjadi beberapa kali gerakan bila sudah terbiasa.
Langkah Melakukan Gerakan Meroda:
- Pertama berdiri tegak menyamping, kedua kaki dibuka sedikit lebar, kedua tangan lurus ke atas serong ke samping (menyerupai huruf V) dan pandangan ke depan.
- Kemudian jatuhkan badan ke samping kiri, letakkan telapak tangan ke samping kiri, kemudian kaki kanan terangkat lurus ke atas. Disusul dengan meletakkan telapak tangan di samping tangan kiri.
- Saat kaki kanan diayunkan, kaki kiri ditolak pada lantai sehingga kedua kaki terbuka dan serong ke samping.
- Kemudian letakkan kaki kanan ke samping tangan kanan, tangan kiri terangkat disusul dengan meletakkan kaki kiri di samping kaki kanan.
- Badan terangkat, kedua lengan lurus ke atas ke posisi semula.